Ipin dan Upin adalah sebuah film 3 dimensi yang dibuat oleh warga Malaysia. Karekter Ipin dan Upin digambarkan lewat seorang anak berusia sekitar 5 tahun dan berkepala botak. Dengan logat khas Malaysia cerita tersebut dibawakan secara ringan dan menghibur. Cerita Ipin dan Upin disajikan dalam 6 episode yang bertemakan Ramadhan.
Kisah dimulai saat Ipin da Upin mulai belajar berpuasa. Mereka kaget ketika mengetahui bahwa mereka tidak boleh makan selama sehari. “Matilah” komentar Ipin dan Upin lugu. Kekagetan mereka ditambah ketika mereka tahu bahwa mereka harus berpuasa selama satu bulan penuh. “Matilah” ungkap rasa takut mereka akan kelaparan. Perjuangan Ipin dan Upin untuk menyempurnakan pusanya ternyata tidak mudah. Mereka sempat tergoda untuk membatalkan puasa ketika mereka capai bermain di siang hari. Akan tetapi salah seorang temannya mengingatkan bahwa Allah adalah zat yang Maha Mengetahui. Cobaan lain adalah ketika mereka berdua tergoda akan uang yang didapatkan temannya karena puasa setengah hari. Ipin dan Upin pun meminta neneknya untuk memberi uang karena mereka telah berpuasa apalagi mereka telah berpuasa satu hari. Dengan bijaksananya, sang nenek mengatakan bahwa Ipin dan Upin adalah cucunya yang hebat sehingga mampu berpuasa satu hari penuh. Karena dianggap hebat oleh neneknya, Ipin dan Upin lupa akan uang atas puasanya. Cerita Ipin dan Upin berlanjut dengan pengalaman seru mereka bermain lempar sandal saat orang lain saat shalat terawih. Kebandelan mereka mengakibatkan mereka berdua harus menerima tamparan manis dari kakak Ros, kakak mereka yang galak terhadap mereka. Ceritapun diakhiri saat perayaan Idul Fitri dimana Ipin dan Upin harus meminta maaf kepada orang-orang yang pernah mereka sakiti.
Cerita ini cocok untuk ditayangkan saat bulan ramadhan mengingat bulan Ramadhan akan tiba segera. Ringan dan lucu adalah komentar terakhir saya atas film ini. Saya berikan dua acungan jempol pada Ipin dan Upin. Semangat….. . Marhaban Ya Ramadhan
Filed under: Islam, Resensi, Uncategorized | Tagged: film, ipin, Islam, lebaran, lucu, malaysia, puasa, Ramadhan, Resensi, upin | 5 Comments »